Download Wallpaper (1024x768)

01.56 kandagas 0 Comments

--- MOHON maaf, sedang diperbaharui. Nuhun ---


Kanyaah Lembuh Wisata Keur Dulur di Nusantara

01.12 kandagas 0 Comments

Rubrik Implik-Implik
Majalah Mangle edisi Minggu kedua Januari 2011.

(klik gambarnya, untuk tampilan lebih besar)

Ethnic for Charity | Pagelaran Seni Sunda

00.46 kandagas 0 Comments

Kadeudeuh Kanggo Merapi, Mentawai & Wasior
Bakti Sosial Penggalangan Dana Bencana Alam di Indonesia

Persembahan Ganesha Entrepreneur Corporation & Wisata Alam Pangjugjugan.
Diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 Desember 2010,

dimulai pada pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang.

Bertempat di :
Wisata Alam Pangjugjugan | Desa Cilembu, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang.

Menampilkan Kreasi Seni dari Perhimpunan Lingkung Seni Sunda dari berbagai Perguruan Tinggi di Bandung & Sumedang, serta didukung oleh Grup Kesenian Sunda dari kalangan seniman.

LSS-ITB, Himaka-STSI, Kabayan-Polban, Sadaya-Unikom, SWS-ITTelkom, Lises-Unpad, Citra Resmi-Unwim, Garnida-STKS, Gilang Kancana-Bandung, Pusaka Mulya-Sumedang.

**

Produk

19.23 kandagas 0 Comments

Tersedia beberapa penganan produksi khas Pangjugjugan, 
antara lain;
jamur krispi, keripik pisang, sale pisang, dodol stroberi, selai stroberi, dodol nanas, selai nanas, abon lele, dodol pepaya, telur asin, selai rosella, dll.

Untuk informasi dan pemesanan dapat menghubungi; 
Ibu Desi - 082 116 92 4000






Liburan di Pangjugjugan Sumedang Yuk!

19.13 kandagas 0 Comments



INILAH.COM, Sumedang - Jika Anda bosan dengan wisata belanja di mal, ada alternatif lain yaitu wisata alam Pangjugjugan di Kabupaten Sumedang, tepatnya di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan.

Wisata ini juga bisa menjadi pilihan baru selain wisata-wisata alam yang banyak disuguhkan kawasan Bandung Utara. Dari kawasan pendidikan Jatinangor, jaraknya hanya 15 km ke arah timur.

Di atas lahan seluas 12,5 hektare, sebuah wisata alam terkonsep dengan rapi, indah, dan menarik. Berbagai wahana permainan seperti flying fox, bermain perahu, kolam renang, kolam pemancingan dan arena permainan anak dapat langsung dinikmati. Bagi yang ingin bermalam dan menikmati suasana malam, bisa juga menginap di losmen.

Berwisata di Pangjugjugan dijamin memuaskan. Wisatawan dapat menikmati seluruh area yang penuh dengan tanaman obat, buah-buahan, kayu-kayuan, dan sayur-mayur. Anda juga bisa memetik satu atau dua buah sayuran.

“Tempat wisata ini ramah lingkungan dan berpendidikan, jadi kami sangat terbuka untuk siapa saja,” kata H Djadjat Suhardja yang mendayagunakan penduduk setempat untuk mengelola tempat ini, Minggu (26/12/2010).

Satu lagi, tanaman buah yang langka seperti huni, duwet, sampoleh, dan ceremei juga ada. Semua tanamannya organik alias tanpa pupuk kimia. Jangan lewatkan juga pemandangan menarik dari burung elang yang terbang kian kemari.

Salah satu pengunjung, Adit Pranata (19), justru tertarik karena banyaknya burung elang yang terbang kian kemari. “Bisa bird watching juga di sini, bagus banget,” kata Adit mahasiswa dari Unpad. [gin]


Sumber
http://artis.inilah.com/read/detail/1089942/liburan-di-pangjugjugan-sumedang-yuk

Hanjeli Yang Hampir Punah

18.59 kandagas 0 Comments



Sumedang, Parahyangan Post - Dalam sajian sehabis makan siang selepas acara Pagelaran Seni Sunda di Wisata Alam Pangjugjugan belum lama ini, didapati bersama sajian lain makanan khas kecamatan Pamulihan Peuyeum Hanjeli. Makanan unik ini rupanya sangat mengundang perhatian pengunjung, karena di kabupaten Sumedang pun hanya di kecamatan Pamulihan saja ada jenis makanan tersebut. Peuyeum Hanjeli enak rasanya manis dan memilki citra rasa yang berbeda dengan peuyeum singkong dan peuyeum beras ketan. Peuyeum Hanjeli sangat di minati para tamu yang datang pada saat itu. Makanan yang satu ini ternyata sudah hampir punah karena pohonnya pun di Pamulihan susah di dapat.

Seorang perempuan yang tua renta yang membuat Peuyeum Hanjeli di Cilembu. Ma Uwat demikian di panggilnya perempuan yang sudah menginjak usia 81 tahun ini ternyata hanya satu-satunya yang bisa membuat Peuyeum Hanjeli.



Di desanya, desa Cilembu, pohon Hanjeli menurut Ma Uwat sudah ada sejak tahun 1949. Dulu di Cilembu pohonnya cukup banyak. Tetapi dari tahun ke tahun pohon Hanjeli terus berkurang. Hal ini disebabkan karena para petani kurang menyukai menanam Hanjeli. Apalagi tahun ini di ujung tahun 2010, Ma Uwat seorang perempuan yang masih kelihatan segar ini, sangat prihatin karena pohon Hanjeli tidak di minati. Ma Uwat bertutur bahwa Hanjeli sebenarnya bisa menjadi sajian yang enak dan menarik. Karena Hanjeli bisa dibuat menjadi berbagai jenis makanan, bisa dibubur yang dicampur gula dan santan, bisa dibuat goreng ketan, dibuat dodol juga jenis lain.

Rasa prihatinnya yang dalam karena pohon Hanjeli tidak di minati rupanya menggugah hati seorang H. Djadjat yang meminta bantuan Ma Uwat untuk menanam hanjeli di kawasan Wisata Alam Pangjugjugan yang dia miliki. Ma Uwat mengaku dialah yang membuatnya seorang diri makanan dari hanjeli di tempat digelarnya acara Pagelaran Seni Sunda tersebut.



Seiring dengan usianya yang semakin tua, seiring pula dengan punahnya pohon pohon Hanjeli di Cilembu, Ma Uwat kehilangan harapan mungkin suatu masa ketika dirinya sudah tidak ada di Alam Wisata Pangjugjugan tidak akan pernah ada lagi Peuyeum Hanjeli.Karena siapa lagi yang akan menanam pohon pohon itu, dan siapa lagi yang bisa membuat sajian khas dari Hanjeli. Harapannya sudah semakin tipis, tetapi dia akan merasa bangga karena walau sudah tua renta masih bisa membuat sajian istimewa untuk para tamu Wisata Alam Pangjugjugan. Seandainya pohon hanjeli dilestarikan dan dikembangkan bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat jenis makanan dari Hanjeli akan menjadi produk unggulan Kecamatan Pamulihan selain ubi Cilembu yang sekarang ini telah terkenal sampai ke luar negeri. * (nuning)

sumber
http://parahyanganpost.blogspot.com/2011/01/sajian-khas-wisata-alam-pangjugjugan_11.html