Mengenal Pangjugjugan

21.04 kandagas 0 Comments

Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil ubi madu dan penghasil susu sapi. Namun pada perkembangan berikutnya desa ini mulai dikenal sebagai daerah agrobisnis dan agrowisata dengan komoditi lebih luas dari ubi dan susu sapi.

Komoditi lebih luas itu meliputi pengadaan tanaman teh rosella dan tanaman obat herbal lainnya, produk pertanian organik dengan dukungan pupuk kompos. Didukung oleh keadaan alamnya yang masih relatif belum banyak terjamah, pengunjung disuguhi menu kuliner setempat.

Desa Wisata Alam Pangjugjugan adalah tempat bagi pengunjungnya untuk bisa bercengkrama dengan alam, bisa mendengar desau pinus, merasakan gemericik air dan gemulai ikan seraya melihat elang terbang dengan gagahnya di udara.

Di lokasi ini pengunjung bisa belajar tentang alam dan ilmu kehidupan.

Di tempat ini juga hasil pertanian dan peternakan diolah menjadi produk industri rumah makanan dan minuman. Selama ini lokasi tersebut juga menjadi tempat pendidikan dan latihan bagi peserta yang berminat.

Terdapat beberapa rumah pondokan yang dapat diinapi dengan harga relatif murah. Dengan pandangan / view tertuju ke jalan desa, sebuah situ, kolam ikan serta hamparan sawah dan kebun.

Apabila anda termasuk kepada penikmat nuansa alam dengan hijauan pepohonan, kicauan burung dan gemericik air, tempat ini layak dikunjungi.

MENGENAL WISATA ALAM PANGJUGJUGAN DI CILEMBU – SUMEDANG

11.05 kandagas 0 Comments


icon wisaya alam Pajugjugan


“Desa Wisata Alam Pangjugjugan adalah tempat bagi pengunjungnya untuk bisa bercengkrama dengan alam, bisa mendengar desau cemara, merasakan gemericik air dan gemulai ikan seraya melihat elang terbang dengan gagahnya di udara”, itu sepenggal kalimat yang ada di brosurnya, tapi memang kenyataannya seperti itu. Pertama masuk ke sana disapa dengan sopan oleh satpam dan penjaga tiket dengan sopan dengan logat sumedang  “Maaf pak beli tiket masuk dulu di sini, satu orang 5.000 parkir motornya  1.000”. Harga yang cukup murah memang untuk kantong masyarakat menengah ke bawah.
Setelah masuk anda akan ditunjukkan ke tempat parkir yang sangat luas serta pemandangan alam. Permainan cukup lengkap, cukup bayar  5.000 bisa mendapat  fasilitasnya playground, arena bermain anak, lesehan, terapi ikan, batu refleksi, curug, lapangan futsal, yang bayar kolam renang, flying fox, becak mini, tunggang kuda dan paparahuan.
Selain wisata alam ternyata ada ekowisata, bisa keliling kebun, peternakan ungas, kelinci, kambing, sapi perah dan sapi potong. Ada juga sekolah alam, outbond, pelatihan,  bahkan pemancingan juga ada. Untuk ekowisata tidak bayar lagi. “Kalau musim panen biasanya pengunjung memetik sendiri,  nanti dihitung sesuai hasil petiknya saja” kata ibu Desy Idayanti  staff HRD. “Di sini tempat yang paling murah, kumplit segala ada, mau acara apapun disini cocok, tempat wisata ini bisa jadi miniaturnya kumpulan tempat wisata lainnya.” ungkapnya pula.

Encep dan Temannya
Menurut Encep satu pengunjung dari kalangan anak muda yang kebetulan  sedang mencoba terapi ikan beserta kedua temannya  “Harga murah sesuai dengan kantong masyarakat menengah ke bawah tapi fasilitas sudah seperti tepat wisata yang harganya tinggi dan tempat masih alami serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti mushola, MCK, tempat lesehan bersih-bersih” katanya.

Pak Yayan beserta keluarga
Adapun pengunjung yang membawa keluarganya ke tempat ini seperti Pak Yayan datang ke Pangjugjugan merasa penasaran dengan harganya yang  murah, setelah beristirahat keliling Pangjugjugan dia istirahat dulu sambil makan di bawah sejuknya udara Cilembu, Pak Yayan berteduh di tempat LESEHAN yang berbentuk saung,  banyak sekali tempat lesehan yang bisa di pakai disini. Setelah habis makan pak Yayan beserta keluarga mencoba terapi ikan, puas dengan terapi ikan pak yayan dan keluarga main di tempat Arena Bermain, bahkan pak Yayan sendiri mencoba bermain egrang. “Saya memanfaatkan liburan panjang untuk mengajak keluarga ke sini, katanya bagus-bagus di sini, saya juga merasa puas dengan informasi yang diberikan saudara-saudara saya yang pernah datang ke sini” ungkap pak Yayan.

Pengunjung/Erni
 Tak ada gading yang tak retak, kritikan maupun saran pasti akan diterima sebagai masukan untuk pengelola Taman Wisata Pangjugjugan, bahkan Ibu Desy sendiri menerima masukan  untuk kemajuan tempat ini, seperti ungkapan seorang pengunjung yang berbagi cerita ke Bobaronline “Tempat sudah Oke, permainan banyak, hanya kalau bisa dibuat sungai kecil yang mengalir supaya kesannya tidak gersang. Permainan di sini banyak yang gratis, cukup bayar 5.000 bisa menikmati permainan” kata Erni dari Jatinagor

Wisata Alam Pangjugjugan: Mancing Sembari Menikmati alam Cilembu

21.04 kandagas 0 Comments



disadur dari Bandung Citizen Magazine Wednesday, March 30, 2011

By suhervandri


Anda tentu tahu Desa Cilembu. Desa penghasil ubi cilembu yang terkenal ini, ternyata memiliki wisata alam yang sangat menarik. Kalau Anda tahu wisata alam Kampung 99 Depok, kira-kira seperti itulah wisata alam yang ada di Cilembu ini.


Desa Cilembu berada di Kab. Sumedang, tepatnya di Kecamatan Pamulihan. Dari arah Kota Bandung menuju Kota Sumedang, Anda hanya perlu mengambil arah kanan ketika berada di pertigaan Desa Cigendel. Pemandangan menyegarkan mata menemani perjalanan sebelum sampai di tujuan.

Sejauh 4 km dari pertigaan, monumen burung elang akan menyambut kedatangan Anda. Di bawah kaki burung elang tertulis ‘Wisata Alam Pangjugjugan’. Liburan mengasyikan segera dimulai.

Suasana desa yang segar dan tenang langsung menyapa Anda ketika mulai melangkahkan kaki di tempat wisata ini. Ada dua kolam pancing yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung. Siapkan alat memancing, lalu mulailah menikmati kegiatan yang menyenangkan ini sembari menikmati pemandangan asri.
Selain memancing, Wisata Alam Pangjugjugan juga menawarkan kegiatan lainnya seperti Outbound, Flying Fox, dan arena bermain keluarga yang menyenagkan. Anda juga bisa berperahu di atas kolam yang luas dengan perahu yang sudah tesedia. Hanya di satu tempat, Anda sudah bisa melakukan berbagai aktivitas seru bersama keluarga.

Jika masih ingin berlama-lama dan berencana untuk menambah waktu liburan. Tempat wisata ini juga menyediakan tempat penginapan yang nyaman. Harga penginapan bervariasi tergantung dengan bentuk penginapannya. Mulai dari Rp. 100.000/hari sampai Rp.500.000/hari. Tempat wisata ini juga menyediakan rumah makan dengan masakan yang diracik oleh penduduk desa setempat.

Wisata Alam Pangjugjugan dibuka secara resmi oleh Bupati Sumedang tanggal 29 Februari 2009. Sampai sekarang, tempat wisata ini terus berkembang. Terutama di bidang pertanian, peternakan, dan pariwisata. Tempat wisata ini memiliki peternakan sapi, domba, kambing, lele, dan ayam. Selain hewan ternak, tempat wisata ini juga ditanam berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Nantinya akan ada wisata petik tanaman sendiri.

Ade Ilyas, pengelola Wisata Alam Pangjugjugan mengatakan bahwa lebih dari 3000 pengunjung berwisata di sini setiap bulanya. Umumnya wisatawan yang datang berasal dari mahasiswa yang melakukan outbound. Ada juga pelajar dari beberapa sekolah yang melakukan wisata edukasi, seperti pengenalan tumbuhan dan hewan serta cara-cara bertani dan berternak.
“Sewaktu weekend maupun hari libur nasional barulah Pangjugjugan ramai oleh keluarga-keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburnya,” ucap Ade.


Wisata Alam Pangjugjugan luasnya 13 Ha. Namun, hanya 5 Ha saja lahan untuk aktifitas wisata. Awalnya lahan yang ada di Kampung Babakan Anjun ini hanyalah lahan penduduk biasa. Jajat Suharja, lulusan Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB), menyulapnya menjadi tempat wisata yang sangat menarik.


Untuk masuk ke Wisata Alam Pangjugjugan, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp. 5000. Dengan harga yang cukup murah, pengunjung dapat menikmati suasana desa sembari memuaskan nafsu memancing. Tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.